Courtesy of InterestingEngineering
Tekanan Berat di Akademisi Muda China Picu Gelombang Kematian Dini Tahun 2025
Mengungkap dan membahas tekanan berat yang dialami oleh para akademisi muda di China yang berdampak pada kesehatan mental dan kematian dini mereka, serta mendorong pengakuan masalah ini sebagai isu kesehatan masyarakat dan perlunya reformasi budaya akademik.
05 Des 2025, 05.12 WIB
268 dibaca
Share
Ikhtisar 15 Detik
- Kematian ilmuwan muda di China mencerminkan tekanan sistemik dalam akademia.
- Stres akademik dan tekanan untuk berprestasi tinggi dapat berdampak serius pada kesejahteraan mental.
- Reformasi dalam budaya akademik diperlukan untuk mendukung generasi ilmuwan berikutnya.
Beijing, China - Pada tahun 2025, sebuah database yang dikumpulkan di platform CSND mengungkap angka kematian tinggi di kalangan peneliti muda China. Dalam sepuluh bulan pertama tahun tersebut, tercatat 76 peneliti berusia di bawah 60 tahun meninggal dunia, melonjak dibandingkan dengan tahun sebelumnya yang hanya 44 kematian. Kasus ini menimbulkan perhatian besar di media sosial dan komunitas akademik, memperlihatkan adanya masalah serius di balik dunia riset yang selama ini tidak terlihat.
Beban kerja yang sangat berat, lomba karier yang ketat, serta sistem evaluasi yang menuntut publikasi dan hasil melebihi kesehatan mental, menjadi faktor utama di balik permasalahan ini. Salah satu korban termuda adalah Dong Sijia, seorang oceanografer muda yang kembali ke China setelah karier cerah di Amerika Serikat. Ia dan banyak lainnya menjadi korban budaya akademik yang menjunjung tinggi hasil tanpa memperhatikan kondisi manusia di baliknya.
Sebuah studi penting yang dilakukan oleh Cary Wu dan timnya juga menunjukkan tren peningkatan kasus bunuh diri di kalangan akademisi dan mahasiswa antara tahun 1992 hingga 2024. Penelitian tersebut menegaskan bahwa masalah ini bukanlah peristiwa tunggal, namun gambaran tekanan sistemik yang menyebabkan tingkat stres dan keputusasaan yang tinggi di komunitas ilmiah di China.
Masalah stres yang dialami peneliti muda China juga mencerminkan tren global yang serupa. Penelitian di Australia, Eropa, dan Amerika Serikat menunjukkan kondisi serupa dengan tingginya tingkat burnout, depresi, dan kecemasan di kalangan mahasiswa PhD dan peneliti awal karier. Hal ini menandakan bahwa budaya kerja keras dan persaingan ekstrem di dunia akademik merupakan isu internasional yang perlu mendapat perhatian serius.
Melindungi kesejahteraan ilmuwan muda menjadi kunci penting dalam menjaga dan mengembangkan kapasitas riset jangka panjang di China dan dunia. Pendidikan dan sistem riset harus diubah agar tidak hanya berfokus pada hasil, tapi juga memperhatikan kondisi mental dan fisik para penelitinya. Dukungan krisis dan layanan kesehatan mental tersedia, dan penting bagi siapa saja yang membutuhkan untuk memanfaatkannya agar mencegah tragedi yang lebih banyak di masa depan.
Referensi:
[1] https://interestingengineering.com/culture/young-scientists-deaths-china-global-concerns
[1] https://interestingengineering.com/culture/young-scientists-deaths-china-global-concerns
Analisis Ahli
Cary Wu
"Tekanan sistemik dalam dunia akademik di China telah menimbulkan krisis kesehatan mental yang berkembang, memperlihatkan perlunya pendekatan kesehatan masyarakat untuk mengatasi tren bunuh diri yang meningkat di kalangan ilmuwan muda."
Analisis Kami
"Sistem akademik di China menunjukkan masalah struktural yang serius dengan beban kerja dan tekanan yang berlebihan tanpa dukungan kesejahteraan yang memadai, menyebabkan krisis kesehatan mental. Tanpa perubahan signifikan, talenta muda yang sebenarnya sangat dibutuhkan akan terus hilang, merugikan kemajuan ilmu pengetahuan negara di masa depan."
Prediksi Kami
Jika tekanan dan budaya kerja yang tidak sehat di dunia akademik tidak segera diperbaiki, angka kematian dini dan kasus bunuh diri di kalangan akademisi muda kemungkinan akan terus meningkat, yang dapat menghambat kemajuan riset dan inovasi di China dan global.
Pertanyaan Terkait
Q
Apa yang menyebabkan kematian ilmuwan muda di China?A
Kematian ilmuwan muda di China disebabkan oleh tekanan akademik yang intens, persaingan yang ketat, dan beban kerja yang berat.Q
Siapa Dong Sijia dan mengapa kematiannya menonjol?A
Dong Sijia adalah seorang ahli kelautan berusia 33 tahun yang kembali ke China setelah karir di Amerika Serikat dan kematiannya menjadi sorotan karena angka kematian yang meningkat di kalangan ilmuwan muda.Q
Apa yang ditemukan oleh studi yang dipimpin oleh Cary Wu?A
Studi yang dipimpin oleh Cary Wu menemukan bahwa bunuh diri di kalangan akademisi dan mahasiswa muda meningkat seiring waktu, mencerminkan tekanan sistemik dan bukan tragedi individu yang terisolasi.Q
Mengapa tekanan akademik menjadi masalah di China?A
Tekanan akademik menjadi masalah di China karena adanya beban pengajaran yang berat, target publikasi yang intens, dan evaluasi birokratis yang menuntut.Q
Apa yang dapat dilakukan untuk mendukung kesejahteraan ilmuwan muda?A
Untuk mendukung kesejahteraan ilmuwan muda, penting untuk mengakui masalah ini sebagai masalah kesehatan masyarakat dan melakukan reformasi dalam budaya akademik.



