Courtesy of Forbes

Cara AI Agentik Membantu Bisnis Otomatisasi Tugas Berat dan Berulang

Memberikan pemahaman dan panduan praktis kepada bisnis tentang bagaimana AI agentik dapat mengotomatisasi pekerjaan berulang dan kompleks untuk meningkatkan efisiensi serta membebaskan waktu karyawan agar fokus pada tugas yang lebih strategis dan manusiawi.

25 Nov 2025, 13.40 WIB

128 dibaca

Ikhtisar 15 Detik

Agen AI dapat mengotomatiskan pekerjaan berulang, memungkinkan tim manusia fokus pada tugas yang lebih bernilai.
Otomatisasi layanan pelanggan, manajemen CRM, dan kepatuhan adalah beberapa area yang ideal untuk penerapan agen AI.
Memulai dengan satu area otomatisasi dapat membantu bisnis meningkatkan efisiensi dan produktivitas.

AI agentik merupakan jenis asisten digital pintar yang tidak hanya menjawab pertanyaan tapi juga bisa merencanakan dan menyelesaikan tugas-tugas rumit secara otomatis. Ini berbeda dengan chatbot biasa yang hanya berfungsi memberikan jawaban atau menghasilkan konten. Dengan teknologi ini, bisnis dapat mengurangi beban pekerjaan yang memakan waktu sehingga karyawan bisa fokus pada hal-hal yang lebih strategis dan manusiawi.

Salah satu penggunaan utama AI agentik adalah dalam layanan pelanggan, di mana mereka bisa mengelola seluruh proses dari awal sampai penyelesaian masalah, seperti memberikan refund, memperbarui data, atau mengatur pesanan. Hal ini membuat staf manusia punya waktu lebih untuk menangani kasus yang kompleks dan sensitif. Beberapa platform yang menawarkan solusi ini termasuk boost.ai dan Haptik.

Di sisi penjualan, AI agentik mengambil alih tugas administratif seperti mengkualifikasi calon pelanggan lewat SMS atau chat otomatis, menjadwalkan panggilan, dan memperbarui data di sistem CRM. Dengan demikian, tim penjualan dapat lebih fokus membangun hubungan dan menutup kesepakatan. Beberapa alat populer di bidang ini adalah Salesforce Agentforce dan HubSpot.

Selain itu, AI agentik juga dapat membantu bisnis dalam urusan kepatuhan dengan mengawasi dan melaporkan perubahan regulasi, memperbaiki kesalahan otomatis, dan melakukan audit. Tugas ini biasanya berulang dan mengikuti aturan yang jelas, sehingga cocok untuk dialihkan ke AI agar meningkatkan konsistensi dan mengurangi kesalahan manusia. Tools yang bisa dipertimbangkan termasuk datasnipper dan Sprinto.

AI agentik juga sangat membantu dalam proses perekrutan awal dengan mengotomatiskan pembuatan iklan kerja, merangkum CV, melakukan penyaringan awal, sampai menjadwalkan wawancara. Begitu pula untuk riset pasar dan analisis pesaing, di mana AI agentik bisa mengumpulkan data dan menyajikan laporan real-time yang memudahkan pengambilan keputusan strategis. Beberapa platform di kategori ini seperti AlphaSense dan Crayon.

Referensi:
[1] https://www.forbes.com/sites/bernardmarr/2025/11/25/5-amazing-ai-agent-use-cases-that-will-transform-any-business-in-2026/

Analisis Ahli

Andrew Ng

"AI agentic adalah evolusi krusial dalam AI yang memungkinkan otomatisasi tugas dengan tingkat pemahaman dan pengambilan keputusan lebih mendalam, mempercepat transformasi digital bisnis."

Fei-Fei Li

"Pengembangan AI agentik harus disertai etika dan kebijakan yang kuat untuk memastikan teknologi ini mendukung manusia tanpa menggantikannya secara sepenuhnya."

Analisis Kami

"AI agentik membuka babak baru dalam otomatisasi bisnis yang jauh melampaui chatbot tradisional, membawa efisiensi yang signifikan di berbagai fungsi. Namun, adopsi teknologi ini harus dilakukan secara hati-hati, karena ketergantungan berlebihan tanpa pengawasan manusia dapat menimbulkan risiko kesalahan sistemik."

Prediksi Kami

Ke depannya, penggunaan AI agentik akan semakin meluas di berbagai sektor bisnis, menggeser tugas-tugas administratif dan repetitif dari manusia ke mesin, sehingga meningkatkan produktivitas sekaligus menuntut penyesuaian budaya kerja baru.