China Luncurkan Pembangkit Listrik Karbon Dioksida Superkritis Pertama di Dunia
Courtesy of SCMP

China Luncurkan Pembangkit Listrik Karbon Dioksida Superkritis Pertama di Dunia

Memperkenalkan dan menjelaskan pengoperasian pembangkit listrik komersial pertama di dunia yang menggunakan teknologi supercritical carbon dioxide untuk menghasilkan listrik dari panas sisa industri dengan efisiensi lebih tinggi, serta potensi transformasi teknologi energi masa depan.

24 Nov 2025, 22.00 WIB
128 dibaca
Share
Ikhtisar 15 Detik
  • China telah meluncurkan pembangkit listrik karbon dioksida superkritis pertama di dunia.
  • Teknologi ini dapat meningkatkan efisiensi dalam penggunaan limbah panas dari produksi baja.
  • Inovasi ini berpotensi untuk diterapkan pada sumber energi nuklir mobile dan sistem energi terbarukan lainnya.
Liupanshui, China - China berhasil mengoperasikan pembangkit listrik komersial pertama yang menggunakan teknologi supercritical carbon dioxide (karbon dioksida superkritis) untuk menghasilkan listrik dari panas sisa industri. Teknologi ini merupakan inovasi unggulan yang dikembangkan oleh China National Nuclear Corporation (CNNC).
Tidak seperti pembangkit listrik konvensional yang menggunakan uap, teknologi baru ini memakai karbon dioksida sebagai media penghantar panas. Hal ini membuat efisiensi dalam mengubah panas sisa menjadi listrik lebih tinggi, bahkan bisa mencapai 50 persen lebih baik dari metode tradisional.
Pembangkit yang terdiri dari dua unit berkapasitas 15 megawatt ini kini sudah tersambung ke jaringan listrik di pabrik baja Shougang Shuicheng Steel, yang terletak di Guizhou, sebuah provinsi di barat daya China. Ini menjadi pembangkit jenis ini pertama yang beroperasi secara komersial di dunia.
Keberhasilan ini juga menjadi langkah penting bagi pengembangan reaktor nuklir generasi berikutnya dan teknologi energi maju lainnya. Karena desainnya yang efisien dan ringkas, pembangkit ini bisa digunakan di tempat-tempat seperti sumber tenaga nuklir mobile, pesawat luar angkasa, dan pembangkit tenaga surya konsentrasi.
Proyek ini yang digarap bersama oleh Nuclear Power Institute of China dan Jigang International Engineering and Technology diyakini akan membuka jalan bagi pengembangan unit-unit serupa di masa depan, mendukung masa depan energi yang lebih bersih dan efisien.
Referensi:
[1] https://www.scmp.com/news/china/science/article/3333982/nuclear-tech-milestone-chinas-supercritical-steam-free-generator-connects-grid?module=top_story&pgtype=subsection

Analisis Ahli

Analisis Kami

"Inovasi ini menandai langkah besar dalam efisiensi teknologi energi bersih, khususnya dalam pemanfaatan panas sisa yang selama ini kurang optimal. Meski demikian, proses komersialisasi dan integrasi teknologi ini membutuhkan dukungan infrastruktur yang kuat dan investasi besar agar benar-benar berdampak luas terhadap pengurangan emisi karbon."

Prediksi Kami

Teknologi pembangkit listrik supercritical carbon dioxide akan berkembang pesat dan diadopsi secara luas dalam berbagai sektor industri dan teknologi energi masa depan, memacu inovasi pada sumber tenaga nuklir dan energi terbarukan.

Pertanyaan Terkait

Q
Apa yang diperkenalkan oleh China National Nuclear Corporation?
A
China National Nuclear Corporation memperkenalkan pembangkit listrik karbon dioksida superkritis komersial pertama di dunia.
Q
Di mana lokasi unit pembangkit listrik karbon dioksida superkritis pertama di dunia?
A
Unit pembangkit listrik tersebut terletak di Shougang Shuicheng Steel di Liupanshui, Guizhou.
Q
Apa efisiensi yang diharapkan dari pembangkit listrik ini dibandingkan dengan teknologi uap yang ada?
A
Pembangkit listrik ini diharapkan 50 persen lebih efisien dalam menangkap dan menggunakan limbah panas dibandingkan dengan teknologi uap yang ada.
Q
Apa dampak dari teknologi ini terhadap reaktor nuklir generasi berikutnya?
A
Teknologi ini bisa menjadi langkah penting untuk reaktor nuklir generasi berikutnya dan sistem energi canggih lainnya.
Q
Siapa yang terlibat dalam proyek ini selain China National Nuclear Corporation?
A
Selain China National Nuclear Corporation, Nuclear Power Institute of China dan Jigang International Engineering and Technology juga terlibat dalam proyek ini.