Pendiri Byju’s Dituntut Bayar 1,07 Miliar Dolar, Tolak Tuduhan dan Siap Banding
Courtesy of TechCrunch

Pendiri Byju’s Dituntut Bayar 1,07 Miliar Dolar, Tolak Tuduhan dan Siap Banding

Memberikan informasi terkait gugatan dan perintah pengadilan terhadap pendiri Byju’s dalam kasus dana yang hilang dan dampaknya pada perusahaan ed-tech terbesar India yang sedang menghadapi krisis hukum dan finansial.

22 Nov 2025, 23.17 WIB
55 dibaca
Share
Ikhtisar 15 Detik
  • Byju Raveendran menghadapi tuntutan hukum besar terkait kebangkrutan Byju's.
  • Ada tuduhan bahwa dana pinjaman tidak digunakan untuk kepentingan pribadi Raveendran.
  • Byju's sedang dalam proses penjualan untuk mengatasi masalah finansial yang dihadapinya.
Delaware, Amerika Serikat - Byju Raveendran, pendiri perusahaan teknologi pendidikan India yang terkenal, Byju’s, kini menghadapi tuntutan hukum di Amerika Serikat terkait dana pinjaman sebesar 533 juta dolar yang hilang. Pengadilan kebangkrutan Delaware mengeluarkan perintah default untuk membayar lebih dari 1,07 miliar dolar setelah menganggap Raveendran mengabaikan beberapa perintah pengadilan.
Pengadilan menuduh adanya dana yang dialihkan secara tidak jelas dari unit AS perusahaan, Alpha, dan nilai saham terbatas yang bernilai sekitar 540,6 juta dolar juga menjadi masalah utama perkara ini. Lenders yang dipimpin oleh GLAS Trust membawa kasus ini ke pengadilan setelah dana pinjaman 1,2 miliar dolar yang diberikan pada 2021 tidak ditemukan secara tepat.
Raveendran dan istrinya, Divya Gokulnath, menolak semua tuduhan tersebut dan menyebut bahwa para pemberi pinjaman berusaha melakukan pengambilalihan perusahaan secara paksa. Mereka pun berencana mengajukan gugatan balik senilai 2,5 miliar dolar terhadap GLAS Trust dan pihak lainnya di beberapa negara, walaupun pengajuan tersebut belum muncul secara publik.
Sementara itu, Byju’s sedang menjalani proses penjualan yang diawasi pengadilan di India karena masalah likuiditas dan pengajuan kepailitan. Perusahaan pernah mencapai nilai valuasi sebesar 22 miliar dolar dan didukung oleh investor besar seperti Tiger Global dan Chan Zuckerberg Initiative, namun kini tengah berjuang menghadapi krisis keuangan dan hukum.
Kasus ini menggambarkan bagaimana masalah pengelolaan dana dan konflik hukum dapat menghancurkan startup besar yang dulunya sangat sukses. Proses hukum yang berlarut-larut dan ketidakpastian bisnis berpotensi merusak masa depan Byju’s di pasar global dan merusak kepercayaan investor serta pengguna.
Referensi:
[1] https://techcrunch.com/2025/11/22/byjus-founder-to-appeal-u-s-court-order-to-pay-over-1b-in-bankruptcy-case/

Analisis Ahli

J. Michael McNutt
"Pengadilan mengabaikan fakta relevan dan keliru mengeluarkan putusan tanpa memberikan kesempatan pembelaan yang adil kepada kliennya, yang menandakan ada potensi kelalaian prosedural dalam proses hukum ini."

Analisis Kami

"Kasus ini menunjukkan betapa pentingnya transparansi dan kepatuhan hukum dalam manajemen startup besar, terutama saat menangani dana internasional. Jika tidak diselesaikan dengan jelas, konflik hukum ini bisa merusak reputasi dan masa depan bisnis teknologi pendidikan yang sempat sangat menjanjikan."

Prediksi Kami

Kasus hukum ini kemungkinan akan berlanjut dengan sejumlah banding dan gugatan lintas negara, yang bisa memperpanjang masalah finansial dan menghambat proses restrukturisasi serta penjualan Byju’s di pasar global.

Pertanyaan Terkait

Q
Siapa Byju Raveendran dan apa perannya dalam Byju's?
A
Byju Raveendran adalah pendiri dan CEO dari Byju's, perusahaan ed-tech terbesar di India.
Q
Apa yang terjadi di pengadilan kebangkrutan Delaware terkait Byju's?
A
Pengadilan kebangkrutan Delaware mengeluarkan keputusan default yang memerintahkan Raveendran untuk membayar lebih dari $1,07 miliar.
Q
Berapa jumlah uang yang diminta oleh pengadilan untuk dibayar oleh Raveendran?
A
$1,07 miliar adalah jumlah yang diminta oleh pengadilan untuk dibayar oleh Raveendran.
Q
Apa alasan Raveendran menolak keputusan pengadilan?
A
Raveendran menolak keputusan pengadilan dengan menyatakan bahwa pengadilan mengabaikan fakta-fakta yang relevan dan tidak memberikan kesempatan untuk membela diri.
Q
Apa yang sedang dilakukan Byju's terkait proses penjualan setelah kebangkrutan?
A
Byju's sedang menjalani proses penjualan yang diawasi pengadilan setelah memulai proses kebangkrutan tahun lalu.