
Courtesy of Forbes
Mengungkap Paradoks Jevons: AI Akan Ciptakan Pekerjaan Baru, Bukan Menghilangkannya
Mengubah perspektif pembaca tentang kecerdasan buatan dan dampaknya terhadap pekerjaan, dengan menunjukkan bahwa AI bukan hanya menggantikan pekerjaan, tapi juga menciptakan peluang dan pekerjaan baru yang tak terbayangkan melalui peningkatan efisiensi dan produktivitas.
21 Nov 2025, 21.30 WIB
191 dibaca
Share
Ikhtisar 15 Detik
- Kecerdasan buatan bukan hanya tentang efisiensi tetapi juga tentang menciptakan permintaan baru.
- Jevons Paradox menunjukkan bahwa efisiensi dapat meningkatkan konsumsi, bukan menguranginya.
- Masa depan pekerjaan akan melibatkan transformasi, bukan pengurangan, dengan munculnya pekerjaan baru yang tidak terduga.
London, Inggris - Kisah umum tentang teknologi sering kali dianggap sebagai alat yang menggantikan pekerjaan manusia sehingga menyebabkan pengurangan tenaga kerja. Saat ini, narasi itu diterapkan pada kecerdasan buatan atau AI, yang dinilai akan membuat banyak orang kehilangan pekerjaan karena efisiensi yang meningkat. Namun, cerita ini terlalu sederhana dan mungkin keliru jika kita melihat sejarah dan prinsip ekonomi secara mendalam.
Pada tahun 1865 di London, selama Revolusi Industri, terjadi kekhawatiran tentang kelangkaan batu bara yang menjadi sumber energi utama. Teknologi mesin uap yang semakin efisien diharapkan bisa mengurangi konsumsi batu bara secara keseluruhan, namun William Stanley Jevons menemukan bahwa semakin efisien mesin tersebut, konsumsi batu bara justru meningkat drastis. Ini dikenal sebagai paradoks Jevons.
Paradoks ini terjadi karena efisiensi teknologi membuat biaya penggunaan turun, sehingga orang mulai menggunakan teknologi itu untuk lebih banyak hal baru yang sebelumnya tidak terbayangkan. Begitu juga dengan AI di masa kini, di mana kemampuannya yang tinggi akan membuat kecerdasan menjadi murah dan melimpah, sehingga permintaan dan peluang baru dalam pekerjaan akan berkembang pesat.
Contohnya, penggunaan AI di bidang pemasaran atau pengembangan perangkat lunak tidak akan mendorong pengurangan tenaga kerja, melainkan memperbanyak pekerjaan melalui peningkatan volume dan variasi tugas yang bisa dilakukan. AI memudahkan dan mempercepat pekerjaan dasar, yang membuka peluang untuk fokus pada pekerjaan strategis dan kreatif yang lebih kompleks.
Oleh karena itu, tantangan nyata para pemimpin bisnis saat ini bukan soal bagaimana mengurangi karyawan, tetapi bagaimana mengelola ledakan permintaan dan inovasi yang akan tercipta dari kecerdasan buatan yang melimpah. Masa depan pekerjaan bukan pengurangan, tapi transformasi dengan imajinasi sebagai kunci utamanya.
Referensi:
[1] https://www.forbes.com/councils/forbestechcouncil/2025/11/21/why-were-getting-the-ai-narrative-wrong/
[1] https://www.forbes.com/councils/forbestechcouncil/2025/11/21/why-were-getting-the-ai-narrative-wrong/
Analisis Ahli
Neerav Vyas
"AI adalah kekuatan yang akan membuat kecerdasan manusia lebih melimpah dan murah, menciptakan peluang baru yang jauh lebih besar daripada pekerjaan yang hilang."
William Stanley Jevons
"Kemajuan efisiensi teknologi ternyata meningkatkan konsumsi sumber daya, bukan menguranginya, hal yang relevan bagi era AI saat ini."
Analisis Kami
"Sebagai seorang pakar, saya melihat bahwa kekhawatiran tentang AI yang menggantikan manusia seringkali terlalu sederhana dan mengabaikan dinamika ekonomi yang lebih luas. Paradoks Jevons mengingatkan kita bahwa teknologi akan menciptakan kebutuhan baru yang sebelumnya tidak terbayangkan, mendorong pergeseran besar dalam cara kita bekerja dan berinovasi."
Prediksi Kami
Di masa depan, AI akan menciptakan lonjakan besar dalam berbagai jenis pekerjaan dan peluang bisnis baru, sehingga menggeser fokus dari pengurangan tenaga kerja ke inovasi dan ekspansi aktivitas ekonomi.
Pertanyaan Terkait
Q
Apa tema utama artikel ini?A
Tema utama artikel ini adalah tentang dampak kecerdasan buatan pada pekerjaan dan bagaimana hal itu dapat menciptakan lebih banyak pekerjaan daripada yang dihilangkan.Q
Siapa William Stanley Jevons dan apa temuan pentingnya?A
William Stanley Jevons adalah seorang ekonom yang meneliti dampak efisiensi teknologi pada konsumsi sumber daya, dan menemukan Jevons Paradox.Q
Apa itu Jevons Paradox?A
Jevons Paradox menyatakan bahwa peningkatan efisiensi dalam penggunaan sumber daya cenderung meningkatkan, bukan mengurangi, tingkat konsumsi sumber daya tersebut.Q
Bagaimana kecerdasan buatan dapat mempengaruhi pasar kerja?A
Kecerdasan buatan dapat meningkatkan efisiensi pekerjaan, tetapi juga dapat menciptakan permintaan baru yang akan menghasilkan lebih banyak pekerjaan di bidang-bidang baru.Q
Apa yang diharapkan dari perkembangan teknologi AI di masa depan?A
Perkembangan teknologi AI diharapkan akan menghasilkan pekerjaan yang berbeda dan lebih banyak peluang yang belum terbayangkan sebelumnya.



