Bahaya Browser AI: Risiko Keamanan dan Privasi di Era ChatGPT dan Copilot
Courtesy of TheVerge

Bahaya Browser AI: Risiko Keamanan dan Privasi di Era ChatGPT dan Copilot

Mengungkap potensi risiko dan tantangan keamanan yang muncul dari penggunaan browser berbasis AI, sehingga pembaca dapat memahami pentingnya kewaspadaan dan pengelolaan risiko saat menggunakan fitur AI di browser.

30 Okt 2025, 22.53 WIB
195 dibaca
Share
Ikhtisar 15 Detik
  • Peramban AI membawa potensi inovasi tetapi juga meningkatkan risiko keamanan.
  • Kerentanan dalam peramban AI bisa dimanfaatkan oleh penyerang untuk mendapatkan akses data sensitif.
  • Pengguna perlu berhati-hati dan mempertimbangkan untuk menggunakan fitur AI hanya saat benar-benar diperlukan.
global - Browser web kini semakin mengadopsi kecerdasan buatan untuk memberikan pengalaman pengguna yang lebih interaktif, seperti ChatGPT Atlas dan mode Copilot milik Microsoft Edge. Fitur baru ini bisa membantu menjawab pertanyaan, meringkas halaman, dan mengambil tindakan, membuat penggunaan internet jadi lebih mudah dan praktis.
Namun, kemajuan ini juga membawa risiko besar berupa kerentanan keamanan yang memungkinkan hacker memanfaatkan celah seperti injeksi prompt berbahaya dan pengambilan data dari memori AI di browser. Beberapa kelemahan baru telah ditemukan dan dapat digunakan untuk menyelinapkan kode jahat atau mengambil alih kontrol.
Bahaya lain yang serius adalah karena AI di browser menyimpan banyak data pribadi, mulai dari riwayat browsing, email, pencarian, hingga percakapan AI, yang menciptakan profil pengguna yang sangat rinci. Hal ini memperbesar risiko data dicuri atau disalahgunakan bersama informasi sensitif lain seperti detail kartu kredit yang tersimpan.
Para ahli keamanan memperingatkan bahwa banyak kerentanan belum ditemukan dan pengujian yang ketat masih minim karena serbuan cepat teknologi ini ke pasar. Keamanan yang belum matang menjadikan pengguna lebih rentan terhadap serangan yang bisa berkembang dalam berbagai bentuk, terutama melalui agent AI yang bertindak otomatis.
Sebagai solusinya, disarankan agar pengguna membatasi penggunaan fitur AI hanya jika sangat diperlukan dan selalu memberikan pengawasan ketat agar AI tidak mengakses situs berbahaya atau melakukan tindakan tanpa izin. Browser juga harus menyediakan mode bebas AI secara default untuk mengurangi risiko.
Referensi:
[1] https://theverge.com/report/810083/ai-browser-cybersecurity-problems

Analisis Ahli

Hamed Haddadi
"Pasar yang terburu-buru mengimplementasikan browser AI tanpa pengujian menyeluruh membuka peluang besar bagi eksploitasi dan serangan siber."
Yash Vekaria
"AI browser menyimpan data pribadi secara lebih luas, menjadikannya target utama untuk pelacakan dan pencurian informasi sensitif."
Lukasz Olejnik
"Kita kembali melihat pola serangan awal teknologi baru seperti makro Office atau ekstensi browser yang rentan, dan ini akan berulang dengan browser AI."
Shujun Li
"Kerentanan zero-day akan meningkat secara eksponensial karena kompleksitas AI agent, serta keterlambatan dalam deteksi yang berpotensi menyebabkan pelanggaran besar."

Analisis Kami

"Integrasi AI ke dalam browser tanpa persiapan keamanan maksimal bisa menjadi bumerang besar bagi pengguna, karena potensi kebocoran data pribadi sangat tinggi. Penanganan keamanan yang reaktif dan tidak proaktif akan memperparah risiko serangan yang sulit diprediksi dan dideteksi."

Prediksi Kami

Serangan siber berbasis AI di browser akan meningkat dan menjadi semakin canggih seiring dengan adopsi fitur AI yang meluas, memaksa pengembang untuk memperkuat protokol keamanan dan pengguna menjadi lebih selektif dalam penggunaan fitur AI.

Pertanyaan Terkait

Q
Apa yang dimaksud dengan mode Copilot di Edge?
A
Mode Copilot di Edge adalah fitur yang memungkinkan pengguna untuk mendapatkan bantuan dari AI dalam menjawab pertanyaan dan merangkum halaman.
Q
Mengapa peramban AI dianggap lebih berisiko dibandingkan peramban tradisional?
A
Peramban AI dianggap lebih berisiko karena mereka mengumpulkan lebih banyak data pengguna dan memiliki potensi untuk diserang melalui kode berbahaya.
Q
Apa saja contoh kerentanan yang ditemukan pada peramban AI?
A
Contoh kerentanan yang ditemukan termasuk injeksi prompt yang dapat memungkinkan penyerang mengakses kode berbahaya atau mengubah hak akses.
Q
Bagaimana cara pengguna dapat melindungi diri saat menggunakan peramban AI?
A
Pengguna dapat melindungi diri dengan menghindari fitur AI yang tidak perlu dan hanya menggunakan situs web yang sudah diverifikasi.
Q
Apa yang dilakukan Perplexity dalam konteks peramban AI?
A
Perplexity meluncurkan peramban AI Comet yang dapat digunakan secara gratis dan bersaing dengan produk lain di pasar.