Courtesy of YahooFinance

Ketiga Perusahaan Kolaborasi Ciptakan Plastik Ramah Lingkungan dari Tumbuhan

Mengakselerasi produksi dan komersialisasi polimer berbasis tanaman, khususnya PEF, untuk menggantikan plastik fosil dan mendukung transisi industri menuju penggunaan bahan terbarukan yang ramah lingkungan dan berkelanjutan.

28 Okt 2025, 18.48 WIB

302 dibaca

Ikhtisar 15 Detik

Kemitraan antara Avantium, Tereos, dan LVMH bertujuan untuk memproduksi polietilen furanoat secara industri di Eropa.
Teknologi YXY yang dikembangkan Avantium merupakan kunci dalam mengubah bahan baku berbasis tanaman menjadi polimer ramah lingkungan.
Inisiatif ini sejalan dengan tren industri menuju keberlanjutan dan pengurangan penggunaan plastik berbasis fosil.

Eropa - Tiga perusahaan besar, Avantium, Tereos, dan LVMH, bekerja sama membentuk konsorsium untuk mempercepat produksi polimer baru yang bernama polyethylene furanoate (PEF). Polimer ini dibuat dari bahan baku nabati yang ramah lingkungan, bukan dari minyak bumi seperti plastik biasa. Tujuannya adalah mengurangi penggunaan plastik fosil yang sulit terurai di lingkungan.

Konsorsium ini akan membangun fasilitas industri di Eropa yang menggunakan teknologi khusus milik Avantium bernama YXY. Teknologi ini mengubah bahan tumbuhan menjadi molekul penting untuk membuat PEF. Dengan cara ini, mereka berharap bisa memproduksi plastik yang berkelanjutan untuk berbagai kebutuhan, termasuk kemasan makanan dan minuman, kosmetik, serta serat di industri fashion dan industri lain.

Penawaran bahan baku nabati dari perusahaan Tereos menjadi bagian penting dalam proses ini. Selain itu, The Luxury Group LVMH terlibat untuk memastikan permintaan pasar, khususnya di bidang produk kemasan mewah yang ingin mengurangi penggunaan plastik berbahan fosil melalui program lingkungan mereka bernama LIFE 360.

Partnership ini juga mendorong pertumbuhan kolaborasi dengan perusahaan lain di masa depan agar bisa memperluas jaringan industri polimer terbarukan. Hal ini diharapkan akan menciptakan ekosistem yang kuat antara pemasok bahan baku dan pemakai polimer bio yang ramah lingkungan sehingga dapat mendorong ekonomi sirkular.

Keseluruhan inisiatif ini merupakan langkah maju dalam peralihan dari plastik tradisional yang berasal dari minyak bumi ke bahan baru yang terbuat dari tanaman. Ini sejalan dengan tren global dan regulasi yang mendukung penggunaan bahan ramah lingkungan untuk mengurangi pencemaran dan dampak negatif terhadap bumi.

Referensi:
[1] https://finance.yahoo.com/news/tereos-lvmh-ga-scale-plant-114833325.html

Analisis Ahli

Dr. Maya Santoso

"Kolaborasi lintas industri seperti ini sangat penting untuk mendorong transisi ke ekonomi hijau. Kombinasi teknologi, sumber bahan baku, dan akses pasar bisa menjadi kunci keberhasilan inovasi berkelanjutan."

Prof. Budi Hartono

"Penggunaan FDCA sebagai bahan dasar PEF bisa mengubah paradigma plastik yang ada, tapi infrastruktur daur ulang dan kebijakan pemerintah harus mendukung secara kuat agar implementasi skala industri berjalan lancar."

Analisis Kami

"Kombinasi teknologi inovatif Avantium dengan sumber bahan baku dari Tereos dan jaringan distribusi LVMH merupakan sinergi yang tepat untuk mengakselerasi pengembangan material baru yang berkelanjutan. Namun, tantangan terbesar tetap pada kemampuan konsorsium untuk mengurangi biaya produksi agar produk turunannya bisa bersaing di pasar massal tanpa mengorbankan kualitas atau estetika yang dibutuhkan sektor seperti fashion dan kemasan mewah."

Prediksi Kami

Dalam beberapa tahun ke depan, penggunaan PEF dan polimer nabati lain akan meningkat secara signifikan di berbagai sektor industri di Eropa, menghasilkan pengurangan besar dalam penggunaan plastik fosil dan memperkenalkan lebih banyak solusi daur ulang serta circular economy.