JPMorgan Izinkan Bitcoin dan Ethereum Jadi Jaminan Pinjaman Institusional
Courtesy of YahooFinance

JPMorgan Izinkan Bitcoin dan Ethereum Jadi Jaminan Pinjaman Institusional

Memperkenalkan kebijakan yang memungkinkan penggunaan aset kripto sebagai jaminan pinjaman institusional, memperkuat integrasi kripto dalam ekosistem keuangan tradisional serta menyiapkan kerangka manajemen risiko baru yang sesuai dengan karakteristik aset digital.

24 Okt 2025, 18.29 WIB
54 dibaca
Share
Ikhtisar 15 Detik
  • JPMorgan berencana untuk mengintegrasikan Bitcoin dan Ethereum ke dalam sistem pinjaman tradisional.
  • Custodian akan memegang aset kripto yang digunakan sebagai jaminan untuk mengurangi risiko bagi bank.
  • Integrasi aset digital dalam sistem perbankan memerlukan pendekatan baru dalam manajemen risiko dan penilaian.
New York, Amerika Serikat - JPMorgan Chase & Co. sedang mengembangkan program yang memungkinkan klien institusional mereka untuk menggunakan Bitcoin dan Ethereum sebagai jaminan pinjaman. Ini menandai salah satu langkah paling nyata dalam menggabungkan aset kripto ke dalam sistem kredit tradisional Wall Street dan dijadwalkan akan diluncurkan pada akhir tahun 2025. Untuk menjaga keamanan aset, token yang dijaminkan akan disimpan oleh kustodian pihak ketiga.
Kebijakan ini memperluas keputusan sebelumnya di mana JPMorgan sudah menerima dana ETF kripto sebagai jaminan, sehingga kini bank juga mengizinkan penggunaan aset digital secara langsung dalam jenis pinjaman seperti kredit bergulir dan pinjaman terstruktur. Hal ini membantu bank mengelola risiko tanpa perlu mengambil risiko langsung dari pengelolaan aset kripto itu sendiri.
Meski langkah ini menunjukkan adopsi besar dari aset digital, turut muncul tantangan besar dalam mengelola risiko. Bitcoin dan Ethereum sebagai aset dengan volatilitas tinggi dan perdagangan 24/7 menciptakan kebutuhan bagi bank untuk menerapkan sistem margin yang dinamis dan pemantauan nilai secara real-time yang berbeda jauh dari pengelolaan aset tradisional seperti obligasi atau saham.
Langkah JPMorgan ini juga bagian dari tren yang lebih luas di mana bank-bank besar di AS mengintegrasikan lebih dalam aset digital dalam produk dan layanan mereka. Contohnya, BNY Mellon menggandeng Goldman Sachs untuk produk pasar uang token, sedangkan Morgan Stanley bersiap membuka perdagangan Bitcoin, Ethereum, dan Solana untuk klien ritel melalui platform E*Trade pada 2025.
Integrasi aset digital ke dalam sistem keuangan institusional menunjukkan bagaimana industri keuangan global mulai menerima kripto bukan sekadar sebagai instrumen spekulasi, tapi juga sebagai bagian dari infrastruktur keuangan yang dapat diandalkan, walaupun tetap ada risiko besar yang harus dikelola dengan cermat dan inovasi teknologi yang terus berkembang.
Referensi:
[1] https://finance.yahoo.com/news/jpmorgan-let-clients-bitcoin-ether-112940113.html

Analisis Ahli

Samuel Patt
"Integrasi Bitcoin ke dalam sistem keuangan tradisional menghadirkan ketegangan karena sifat asli Bitcoin yang menghapus risiko pihak lawan, yang bertentangan dengan mekanisme keuangan konvensional yang seringkali melibatkan rehypotekasi dan risiko tersentralisasi."

Analisis Kami

"Keputusan JPMorgan mencerminkan adaptasi penting dunia keuangan tradisional terhadap arus besar digitalisasi aset yang tak terhindarkan. Namun, tanpa kerangka regulasi dan teknologi pengelolaan risiko yang matang, integrasi ini bisa membuka celah risiko sistemik yang sulit dikendalikan."

Prediksi Kami

Dalam beberapa tahun ke depan, integrasi aset kripto ke dalam sistem kredit dan pinjaman institusional akan semakin umum, menuntut standar pengelolaan risiko yang lebih dinamis dan teknologi pendukung untuk memastikan keamanan dan efisiensi transaksi.

Pertanyaan Terkait

Q
Apa yang sedang direncanakan oleh JPMorgan terkait Bitcoin dan Ethereum?
A
JPMorgan sedang merencanakan untuk memungkinkan klien institusionalnya menggunakan Bitcoin dan Ethereum sebagai jaminan untuk pinjaman.
Q
Apa peran custodian dalam program yang akan diluncurkan oleh JPMorgan?
A
Custodian akan bertanggung jawab untuk menyimpan token yang dijaminkan oleh klien.
Q
Mengapa Bitcoin dan Ethereum dianggap berisiko lebih tinggi dibandingkan instrumen investasi tradisional?
A
Bitcoin dan Ethereum dianggap berisiko lebih tinggi karena volatilitasnya yang tinggi dibandingkan dengan instrumen investasi tradisional seperti Treasuries atau emas.
Q
Apa yang dilakukan BNY Mellon dan Goldman Sachs terkait aset digital?
A
BNY Mellon dan Goldman Sachs bekerja sama untuk meluncurkan produk pasar uang yang tokenisasi untuk klien institusional dan memperluas kemampuan penyimpanan aset digital.
Q
Bagaimana pandangan Samuel Patt tentang integrasi Bitcoin ke dalam sistem perbankan?
A
Samuel Patt berpendapat bahwa semakin banyak lembaga keuangan mengintegrasikan Bitcoin, semakin mereka harus belajar untuk mengikuti aturan yang ditetapkan oleh Bitcoin.