Courtesy of YahooFinance
Mengapa Tokenisasi Pasar Finansial Asia Jadi Tren Besar Franklin Templeton
Artikel ini bertujuan menjelaskan perkembangan tokenisasi di pasar finansial global, khususnya di kawasan Asia Pasifik, serta menyoroti tantangan dan peluang yang muncul dari implementasi ETF tokenisasi dan pergeseran ke aset digital yang dapat beroperasi 24/7, sehingga pembaca memahami potensi dan risiko perubahan besar di dunia investasi.
19 Okt 2025, 10.39 WIB
239 dibaca
Share
Ikhtisar 15 Detik
- Tokenisasi dapat mengubah cara aset diperdagangkan dan dikelola, menciptakan pasar yang lebih efisien.
- Investasi ritel berpotensi menjadi pendorong utama likuiditas dalam pasar tokenisasi.
- Kebijakan geopolitik dan perubahan dalam dominasi dolar meningkatkan permintaan untuk aset digital sebagai alternatif.
Hong Kong, China; Tokyo, Jepang; Singapura, Singapura - Tokenisasi aset kini semakin serius dan sudah mulai diterapkan secara praktis, terutama di kawasan Asia Pasifik. World Economic Forum memperkirakan sekitar 700 miliar dolar dari pasar private equity dan venture capital akan tokenisasi pada 2030, sebuah skala yang dapat mengubah pasar keuangan dunia secara signifikan.
Di wilayah APAC, Hong Kong sudah meluncurkan ETF tokenisasi dengan dana 400 juta dolar hanya pada hari pertama. Jepang sedang menyiapkan ETF yang didukung oleh SBI dan Franklin Templeton, sementara Singapura merancang kerangka regulasi tokenisasi yang akan memungkinkan akses retail pada 2027.
Investor ritel dianggap sebagai penggerak utama likuiditas awal dalam tokenisasi, tetapi Gokhman dari Franklin Templeton menyatakan bahwa permintaan institusi akan datang setelah pasar sekunder berkembang dan menghadirkan likuiditas serta pengelolaan volatilitas yang lebih baik.
Selain ETF, banyak investor sebelumnya melakukan taruhan lewat produk proxy seperti Bitcoin dan pasar pinjaman Solana yang sudah memiliki komitmen dana sekitar 2,7 miliar dolar. Namun, cara ini mengandung risiko leverage dan risiko pihak lawan yang lebih tinggi dibandingkan ETF tradisional yang memegang aset secara on-chain.
Secara keseluruhan, tokenisasi tidak hanya akan menambah pilihan investasi tapi juga mengubah tempo pasar karena aset token beroperasi 24 jam setiap hari. Ke depan, tokenisasi diprediksi berkembang dari instrumen likuid seperti obligasi dan ETF ke kelas aset yang lebih unik dan kompleks seperti kredit swasta dan aset budaya.
Referensi:
[1] https://finance.yahoo.com/news/inside-asia-tokenization-race-why-033906513.html
[1] https://finance.yahoo.com/news/inside-asia-tokenization-race-why-033906513.html
Analisis Ahli
Max Gokhman
"Retail investor menjadi ujung tombak likuiditas awal, namun institusi akan mengikuti jika pasar sekunder berkembang; volatilitas dan pengelolaan risiko adalah kunci utama untuk adopsi massal tokenisasi."
Analisis Kami
"Transformasi tokenisasi adalah langkah penting untuk mempercepat inklusi dan likuiditas pasar keuangan global, terutama di Asia Pasifik yang matang secara digital. Namun, kewaspadaan terhadap risiko sistemik dan pengawasan regulasi yang tepat harus berjalan seiring agar pertumbuhan tidak mengarah pada volatilitas dan ketidakstabilan pasar."
Prediksi Kami
Tokenisasi akan berkembang dari produk likuid dan dipercaya institusi seperti ETF dan obligasi, menuju kelas aset yang lebih kompleks seperti kredit swasta dan aset budaya, membentuk pasar keuangan global yang lebih terdesentralisasi dan beroperasi nonstop.
Pertanyaan Terkait
Q
Apa yang dimaksud dengan tokenisasi dalam konteks investasi?A
Tokenisasi adalah proses mengubah aset fisik menjadi bentuk digital yang dapat diperdagangkan di platform blockchain.Q
Mengapa ETF dianggap sebagai langkah awal dalam tokenisasi?A
ETF dianggap sebagai langkah awal karena mereka memberikan akses awal kepada investor dan dapat menarik likuiditas yang diperlukan untuk pasar tokenisasi.Q
Apa peran ritel dalam likuiditas pasar tokenisasi?A
Ritel berfungsi sebagai katalisator untuk likuiditas, memberikan volume perdagangan yang dapat menarik perhatian institusi ketika pasar sekunder mulai berkembang.Q
Bagaimana dampak kebijakan geopolitik terhadap permintaan aset digital?A
Kebijakan geopolitik yang menyebabkan ketidakpastian dalam nilai dolar membuat aset digital menjadi alternatif yang lebih menarik bagi investor.Q
Mengapa Asia-Pasifik dianggap lebih maju dalam adopsi aset digital dibandingkan dengan wilayah lain?A
Asia-Pasifik dianggap lebih maju karena klien di wilayah ini menunjukkan pemahaman yang lebih dalam dan permintaan yang lebih besar untuk strategi investasi yang terstruktur.