Courtesy of YahooFinance
Mengapa Shiba Inu Sulit Mencapai Harga Rp 16.45 miliar ($1 M) eski Secara Matematis Mungkin
Mengevaluasi kemungkinan Shiba Inu mencapai harga $1 per token dan menjelaskan kenapa secara matematis hal itu sangat tidak realistis tanpa perubahan besar pada pasokan token dan utilitasnya.
11 Okt 2025, 15.53 WIB
116 dibaca
Share
Ikhtisar 15 Detik
- Shiba Inu menghadapi tantangan besar dalam menemukan utilitas dan menarik investor.
- Proses 'burning' token dapat meningkatkan harga per token, tetapi tidak menciptakan nilai baru.
- Kapitalisasi pasar Shiba Inu yang diperlukan untuk mencapai harga $1 tidak realistis dalam keadaan saat ini.
Global, tidak spesifik - Shiba Inu adalah salah satu cryptocurrency meme yang sempat mengalami kenaikan luar biasa pada tahun 2021, dengan nilai naik hingga lebih dari 45 juta persen. Namun, sejak puncaknya di tahun 2021, harga Shiba Inu turun drastis dan kini berada jauh di bawah level puncak tersebut.
Salah satu masalah utama Shiba Inu adalah suplai koinnya yang sangat besar, yaitu sekitar 589,5 triliun token. Pasokan sebesar ini membuat setiap token dihargai sangat murah, saat ini sekitar Rp 197.34 ribu ($0,000012) per token, sehingga membuatnya sulit untuk naik ke harga yang jauh lebih tinggi tanpa pengurangan suplai yang besar.
Secara teoritis, jika pasokan Shiba Inu bisa dipangkas hingga hanya tersisa sekitar 7 miliar token, maka harga bisa naik hingga Rp 16.45 ribu ($1) per token tanpa mengubah nilai keseluruhan pasar. Namun, kecepatan pembakaran token sangat lambat sehingga diperlukan jutaan tahun untuk mencapai pengurangan tersebut dari pasokan saat ini.
Selain masalah suplai, Shiba Inu juga belum memiliki kegunaan yang luas di dunia nyata. Hanya sedikit bisnis yang menerima pembayaran dengan Shiba Inu, sehingga fungsinya sebagai alat transaksi masih sangat terbatas dan membuatnya lebih berperan sebagai aset spekulatif daripada aset yang digunakan secara nyata.
Baca juga: Kenapa Harga Shiba Inu Sulit Capai Rp 16.45 ribu ($1) : Penjelasan Matematika dan Ekonomi
Akibat dari faktor-faktor ini, peluang Shiba Inu untuk mencapai harga Rp 16.45 ribu ($1) dalam waktu dekat sangat kecil. Tanpa adopsi yang lebih luas dan pengurangan suplai yang lebih cepat, kenaikan harga signifikan sulit diraih dan investor harus sangat berhati-hati dengan spekulasi yang berlebihan.
Referensi:
[1] https://finance.yahoo.com/news/could-shiba-inu-reach-1-085300439.html
[1] https://finance.yahoo.com/news/could-shiba-inu-reach-1-085300439.html
Analisis Ahli
Anthony Di Pizio
"Shiba Inu tidak direkomendasikan sebagai investasi karena kurangnya use case dan ketidakseimbangan rasio antara harga dan pasokan yang mustahil mencapai nilai $1 tanpa penyesuaian ekstrem."
Analisis Kami
"Shiba Inu memang fenomena menarik sebagai meme coin, namun dari sisi investasi sangat spekulatif dan tidak memiliki fundamental yang kuat untuk mendukung kenaikan harga yang signifikan. Tanpa adopsi nyata dan pengurangan pasokan masif, harga yang sangat tinggi hanyalah ilusi matematika yang tidak akan terwujud."
Prediksi Kami
Shiba Inu kemungkinan besar tidak akan mencapai harga $1 dalam waktu dekat tanpa perubahan fundamental signifikan pada utilitas dan pengurangan pasokan token secara drastis.
Pertanyaan Terkait
Q
Apa yang menyebabkan penurunan nilai Shiba Inu setelah lonjakan besar di tahun 2021?A
Penurunan nilai Shiba Inu disebabkan oleh kurangnya utilitas dan ketergantungan pada spekulasi pasar.Q
Berapa banyak token Shiba Inu yang beredar saat ini?A
Saat ini terdapat 589,5 triliun token Shiba Inu yang beredar.Q
Mengapa Shiba Inu sulit untuk mencapai harga $1?A
Shiba Inu sulit mencapai harga $1 karena kapitalisasi pasar yang diperlukan akan jauh lebih besar daripada nilai pasar saat ini.Q
Apa yang dimaksud dengan 'burning' dalam konteks cryptocurrency?A
'Burning' adalah proses menghapus token dari peredaran dengan mengirimkannya ke dompet mati.Q
Mengapa Shiba Inu tidak dianggap sebagai penyimpan nilai yang baik?A
Shiba Inu tidak dianggap sebagai penyimpan nilai yang baik karena tidak ada peningkatan harga baru dalam empat tahun terakhir.