Courtesy of CNBCIndonesia
Benarkah Membiarkan Laptop Sleep Boros Listrik dan Merusak?
Menginformasikan dampak penggunaan listrik dari laptop yang dibiarkan dalam kondisi sleep dan menjelaskan apakah kebiasaan tersebut efisien serta aman bagi perangkat.
03 Okt 2025, 17.10 WIB
188 dibaca
Share
Ikhtisar 15 Detik
- Mematikan laptop secara rutin dapat mencegah masalah perangkat lunak.
- Biaya listrik dari laptop dalam kondisi tidur tidak signifikan dibandingkan dengan penghematan dari penggunaan lampu LED.
- Meskipun laptop dalam keadaan tidur menghabiskan sedikit energi, tetap disarankan untuk dimatikan saat tidak digunakan dalam waktu lama.
Jakarta, Indonesia - Banyak orang cenderung hanya menutup layar laptop mereka tanpa mematikannya setelah selesai digunakan. Cara ini membuat laptop dalam kondisi sleep, yang hanya memasok listrik ke RAM untuk menyimpan data aktif. Kebiasaan ini menimbulkan pertanyaan apakah laptop dalam mode sleep boros listrik dan apakah berisiko merusak perangkat.
Popsci melakukan eksperimen untuk menghitung berapa listrik yang digunakan laptop saat mode sleep selama 15 jam. Dengan alat pengukur listrik Kill A Wat, ditemukan bahwa laptop hanya mengonsumsi 0,02 kWh listrik dalam waktu tersebut. Artinya daya yang digunakan sangat kecil meskipun laptop tetap tercolok di stop kontak.
Tarif listrik golongan rumah tangga besar di Indonesia sekitar Rp 1.699,53 per kWh, sehingga biaya listrik yang digunakan laptop dalam mode sleep selama 15 jam hanya sekitar Rp 34. Dalam setahun, biaya listrik tersebut mencapai sekitar Rp 298 ribu, jumlah yang relatif kecil dibandingkan penggunaan listrik lainnya di rumah.
Dibandingkan dengan penghematan listrik dari mengganti bohlam lampu pijar ke lampu LED, mematikan laptop setelah digunakan tidak memberikan perbedaan biaya yang signifikan. Namun, laptop yang terus menyala dalam waktu lama tanpa dimatikan berisiko menjadi tidak stabil karena akumulasi bug di memori.
Mematikan laptop secara rutin, terutama jika tidak akan digunakan dalam waktu lama, tetap dianjurkan. Restart atau shutdown membantu menghilangkan bug yang mengganggu kinerja dan memperpanjang usia laptop agar tetap optimal.
Referensi:
[1] https://www.cnbcindonesia.com/tech/20251003130938-37-672601/laptop-tak-dimatikan-dicolok-masih-sedot-listrik-boncos-segini
[1] https://www.cnbcindonesia.com/tech/20251003130938-37-672601/laptop-tak-dimatikan-dicolok-masih-sedot-listrik-boncos-segini
Analisis Ahli
Ahli Teknologi Informasi
"Mode sleep memang hemat energi, tapi bukan solusi jangka panjang untuk kesehatan laptop. Restart dan shutdown dapat menyelesaikan masalah software dan memperpanjang usia perangkat."
Analisis Kami
"Meskipun konsumsi listrik laptop dalam mode sleep sangat kecil, kebiasaan tidak mematikan laptop secara total bisa menyebabkan penurunan performa perangkat dalam jangka panjang akibat akumulasi bug dan penggunaan memori. Pengguna harus membiasakan restart atau shutdown secara rutin agar laptop tetap optimal dan menghindari potensi kerusakan software."
Prediksi Kami
Di masa depan, kebiasaan membiarkan laptop dalam mode sleep akan tetap populer karena efisiensi daya yang relatif rendah, namun kesadaran untuk mematikan perangkat secara rutin demi menjaga performa akan makin meningkat.
Pertanyaan Terkait
Q
Apa yang terjadi jika laptop tidak dimatikan setelah digunakan?A
Laptop yang tidak dimatikan menyedot daya listrik meskipun dalam kondisi tidur.Q
Berapa biaya listrik yang dikeluarkan untuk laptop dalam kondisi tidur selama setahun?A
Biaya listrik yang dikeluarkan untuk laptop dalam kondisi tidur selama setahun adalah sekitar Rp 298 ribu.Q
Apa yang diukur oleh Popsci dalam eksperimen mereka?A
Popsci mengukur energi yang dihabiskan oleh laptop saat dalam kondisi tidur dan dicolok ke stop kontak.Q
Mengapa mematikan laptop secara rutin itu penting?A
Mematikan laptop secara rutin dapat menghilangkan permasalahan yang mengganggu dan mengurangi risiko bug pada software.Q
Apa dampak dari membiarkan laptop dalam kondisi tidur terlalu lama?A
Dampak dari membiarkan laptop dalam kondisi tidur terlalu lama adalah terjadinya penumpukan bug di memori yang dapat membuat komputer tidak stabil.