Privy Perluas Bisnis ke Australia dengan Inovasi AI dan Target Pertumbuhan 40%
Courtesy of CNBCIndonesia

Privy Perluas Bisnis ke Australia dengan Inovasi AI dan Target Pertumbuhan 40%

Memberikan informasi tentang ekspansi bisnis Privy ke Australia, pendekatan inovatif menggunakan AI, serta proyeksi pertumbuhan dan strategi pengembangan produk mereka untuk menggaet pasar global dengan fokus pada otomasi.

16 Sep 2025, 17.25 WIB
168 dibaca
Share
Ikhtisar 15 Detik
  • Privy berencana untuk memperluas bisnisnya ke Australia dengan fokus pada otomasi.
  • Penggunaan AI akan menjadi bagian penting dalam pengembangan layanan Privy di masa depan.
  • Proyeksi pertumbuhan Privy diperkirakan mencapai 35-40% secara organik pada tahun depan.
Jakarta, Indonesia dan Australia - Privy, sebuah perusahaan layanan digital asal Indonesia, kini mengembangkan bisnisnya ke Australia. Negara-negara Barat seperti Australia mulai fokus pada otomasi, sehingga permintaan untuk layanan seperti yang ditawarkan Privy meningkat.
Krishna Chandra, CIO Privy, mengatakan bahwa pelanggan di Australia memiliki keinginan yang lebih besar untuk membayar layanan dibandingkan dengan di Indonesia. Hal ini karena kebutuhan otomasi yang lebih maju telah memengaruhi budaya dan kebiasaan mereka.
Selain ekspansi pasar, Privy juga terus mengembangkan teknologi menggunakan kecerdasan buatan (AI). AI diaplikasikan untuk memudahkan pengguna saat menggunakan layanan Privy serta untuk meningkatkan produktivitas dan pengalaman pengguna secara keseluruhan.
Selain tanda tangan elektronik dan sertifikasi, Privy berencana memperluas penggunaan produknya ke berbagai industry lain supaya adopsinya bisa lebih cepat dan luas. Hal ini diharapkan membuat produk Privy semakin relevan dan menarik bagi lebih banyak sektor bisnis.
Privy memproyeksikan pertumbuhan bisnis organik sekitar 35-40% pada tahun berikutnya. Mereka optimis dengan strategi yang dijalankan, terutama di pasar Australia, dan terus berinovasi agar layanan yang diberikan semakin baik dan sesuai dengan kebutuhan pasar.
Referensi:
[1] https://www.cnbcindonesia.com/tech/20250916155510-37-667461/startup-ri-mendunia-produknya-laku-keras-di-luar-negeri

Analisis Ahli

Krishna Chandra
"Ekspansi ke Australia akan membuka peluang besar bagi Privy dan menguji kemampuan produk mereka di pasar yang lebih kompleks."
Nitin Mathur
"Penggunaan AI dalam produk kami akan membawa inovasi yang signifikan dan meningkatkan pengalaman pengguna secara keseluruhan."

Analisis Kami

"Privy mengambil langkah strategis masuk ke pasar Australia yang sudah lebih matang dalam adopsi otomasi, sehingga peluang pertumbuhan memang cukup besar jika mereka mampu beradaptasi dengan regulasi dan kebutuhan pasar lokal. Penggunaan AI menjadi kunci utama untuk memberikan layanan yang efisien dan inovatif, sehingga ini dapat mendorong Privy menjadi pemain penting di bidang digital signature dan sertifikasi elektronik secara global."

Prediksi Kami

Privy kemungkinan akan semakin memperluas pasar dan meningkatkan teknologi AI dalam produk mereka, sehingga mampu meraih pangsa pasar yang lebih besar di negara maju serta mempercepat adopsi layanan otomasi di berbagai industri.

Pertanyaan Terkait

Q
Apa yang dilakukan Privy di Australia?
A
Privy mengembangkan bisnisnya di Australia dengan fokus pada otomasi dan layanan tanda tangan elektronik.
Q
Siapa Krishna Chandra dan apa perannya di Privy?
A
Krishna Chandra adalah CIO dari Privy yang menjelaskan karakteristik pasar Australia dan pentingnya otomasi.
Q
Apa yang diungkapkan Nitin Mathur tentang proyeksi pertumbuhan Privy?
A
Nitin Mathur menyebutkan proyeksi pertumbuhan berkisar antara 35-40% secara organik.
Q
Bagaimana AI digunakan dalam layanan Privy?
A
AI digunakan untuk memudahkan pengguna dalam menggunakan layanan Privy dan meningkatkan produktivitas.
Q
Apa yang menjadi fokus utama regulator Australia terkait Privy?
A
Regulator Australia memperhatikan cara Indonesia dalam regulasi, terutama dalam melindungi identitas.