Bank Besar Hambat Akses Fintech dan Crypto dengan Biaya Tinggi dan Pemblokiran
Courtesy of YahooFinance

Bank Besar Hambat Akses Fintech dan Crypto dengan Biaya Tinggi dan Pemblokiran

Mengungkap bagaimana bank besar menggunakan biaya tinggi dan pengendalian akses data untuk menghambat aplikasi fintech dan crypto, sehingga mengurangi kompetisi dan pilihan konsumen.

03 Agt 2025, 01.00 WIB
313 dibaca
Share
Ikhtisar 15 Detik
  • Bank besar seperti JPMorgan Chase mengenakan biaya tinggi untuk akses data keuangan, menghalangi inovasi.
  • Praktik ini dapat dianggap sebagai upaya untuk membunuh persaingan di sektor fintech dan crypto.
  • Regulasi yang lebih baik diperlukan untuk melindungi konsumen dan mendorong pilihan dalam layanan keuangan.
Amerika Serikat - Bank-bank besar di Amerika Serikat seperti JPMorgan kini membuat penggunaan aplikasi fintech dan crypto menjadi sulit dan mahal bagi pengguna. Mereka mengenakan biaya tinggi untuk mengakses data rekening atau memindahkan uang, yang mempersulit aplikasi alternatif untuk bersaing.
Ini dianggap sebagai kelanjutan dari "Operation Chokepoint," yaitu upaya untuk menghambat bisnis crypto melalui tekanan regulator di masa lalu. Saat ini, meskipun tekanan dari pemerintah agak mereda, bank masih menggunakan cara lain untuk membatasi akses dan kompetisi.
Dalam hukum AS, konsumen seharusnya memiliki hak untuk mengakses data keuangan mereka. Namun, bank mulai mematok biaya bahkan untuk informasi dasar seperti nomor routing atau nomor rekening, yang seharusnya dapat diakses secara gratis.
Para pakar seperti Alex Rampell dan Tyler Winklevoss memperingatkan bahwa praktik ini bisa membunuh inovasi dan membatasi pilihan konsumen. Jika biaya terlalu tinggi, orang akan enggan menggunakan layanan fintech dan crypto, yang akhirnya mengurangi persaingan di pasar.
Rampell menyerukan agar pemerintah, khususnya di era pemerintahan Trump, mengambil langkah cepat untuk menghentikan praktik ini sebelum bank-bank lain ikut meniru. Ia menekankan pentingnya perlindungan bagi konsumen dan pencegahan monopoli bank besar.
Referensi:
[1] https://finance.yahoo.com/news/chokepoint-3-0-arrived-a16z-180047132.html

Analisis Ahli

Alex Rampell
"Operasi Chokepoint 3.0 adalah upaya terorganisir oleh bank besar untuk membatasi akses dan membebani biaya terhadap fintech dan kripto, yang mengancam persaingan dan pilihan konsumen."
Tyler Winklevoss
"Biaya yang dikenakan JPMorgan pada fintech adalah bentuk tangkap regulasi yang berbahaya bagi inovasi, konsumen, dan masa depan keuangan di Amerika."

Analisis Kami

"Praktik biaya tinggi yang dilakukan bank mencerminkan dominasi dan kontrol yang berlebihan terhadap infrastruktur keuangan digital yang seharusnya terbuka dan kompetitif. Jika tidak segera diatur, ini dapat menimbulkan monopoli terselubung yang melemahkan perkembangan fintech dan merugikan konsumen pada akhirnya."

Prediksi Kami

Jika praktik ini terus berlanjut, bank-bank besar akan semakin menghambat pertumbuhan fintech dan pasar kripto, yang mengarah pada pengurangan inovasi dan pilihan konsumen di sektor keuangan digital.

Pertanyaan Terkait

Q
Apa yang dimaksud dengan 'Operation Chokepoint 3.0'?
A
'Operation Chokepoint 3.0' merujuk pada upaya bank besar untuk mengenakan biaya tinggi dan membatasi akses ke aplikasi fintech dan crypto.
Q
Siapa yang mengkritik praktik bank besar terkait biaya akses data?
A
Alex Rampell dari a16z dan Tyler Winklevoss dari Gemini adalah beberapa yang mengkritik praktik bank besar tersebut.
Q
Apa yang dilakukan JPMorgan Chase terhadap fintech dan aplikasi crypto?
A
JPMorgan Chase dikenakan kritik karena mengenakan biaya tinggi untuk mengakses data konsumen dan menghalangi aplikasi crypto dan fintech.
Q
Apa yang diatur dalam Section 1033 dari Dodd-Frank Act?
A
Section 1033 dari Dodd-Frank Act memberikan hak kepada konsumen untuk mengakses data keuangan mereka sendiri.
Q
Mengapa biaya tinggi untuk mengakses data keuangan dianggap merugikan?
A
Biaya tinggi dapat menghalangi konsumen untuk menggunakan layanan fintech dan crypto, mengurangi persaingan di pasar.