Courtesy of TheVerge

Huawei Pura X: Ponsel Lipat Baru dengan OS Mandiri dan AI Canggih

20 Mar 2025, 18.35 WIB

234 dibaca

Ikhtisar 15 Detik

Pura X adalah inovasi baru dalam desain ponsel flip dengan rasio aspek yang lebih lebar.
Huawei telah sepenuhnya meninggalkan Android dengan peluncuran HarmonyOS Next.
Kehadiran Huawei dalam bidang AI semakin diakui oleh pemimpin industri seperti CEO Nvidia.

Huawei telah meluncurkan ponsel flip baru bernama Pura X yang membuka ke samping, bukan ke atas, sehingga menghasilkan desain yang lebih lebar seperti tablet. Ponsel ini memiliki layar 6,3 inci dengan rasio aspek 16:10, yang lebih lebar dibandingkan ponsel flip lainnya. Pura X juga merupakan ponsel pertama Huawei yang tidak menggunakan Android dan menjalankan sistem operasi baru bernama HarmonyOS Next, yang tidak kompatibel dengan aplikasi Android.

Selain itu, Pura X dilengkapi dengan asisten AI baru bernama Harmony Intelligence, yang dikembangkan oleh Huawei. Ponsel ini saat ini hanya tersedia di China dengan harga mulai 7.499 yuan (sekitar Rp 17.05 ribu ($1.037) ). Meskipun ada spekulasi bahwa ponsel ini mungkin menjadi ponsel rollable pertama Huawei, hingga saat ini, ponsel yang dapat digulung masih belum ada di pasaran.

Referensi:
[1] https://theverge.com/news/633159/huawei-pura-x-flip-phone-wide-1610-aspect-ratio-harmonyos-next

Analisis Ahli

Jensen Huang

"Pertumbuhan Huawei dalam AI terus meningkat setiap tahun dan mereka akan menjadi faktor penting di industri teknologi, meskipun ada pembatasan perdagangan dari AS."

Analisis Kami

"Huawei melakukan langkah strategis yang berani dengan keluar dari ekosistem Android untuk mengeksplorasi potensi teknologi sendiri, terutama dalam AI dan OS. Ini menandai pergeseran besar dalam industri ponsel yang berpotensi mengubah persaingan di pasar global jika Harmony Intelligence dan HarmonyOS dapat diterima luas."

Prediksi Kami

Huawei akan terus memperkuat ekosistemnya yang mandiri dari perangkat keras hingga perangkat lunak, menjadikan mereka pesaing serius di bidang AI dan teknologi ponsel canggih, meskipun menghadapi pembatasan perdagangan internasional.