Courtesy of Axios

Fenomena 'Lore Drops': Cerita Pribadi yang Membuat Media Sosial Lebih Hidup

19 Feb 2025, 02.36 WIB

363 dibaca

Ikhtisar 15 Detik

Konsep 'lore' memberikan cara baru untuk menceritakan pengalaman pribadi.
Media sosial, terutama TikTok, menjadi platform utama untuk berbagi 'lore'.
Penggunaan 'lore' dapat membuat cerita lebih menarik dan mendalam bagi audiens.

Di media sosial, banyak orang berbagi cerita menarik yang disebut "lore drops," yang berisi informasi dramatis atau bahkan traumatis. Kata "lore" berasal dari bahasa Inggris Kuno dan merujuk pada pengetahuan yang membantu orang memahami suatu cerita atau franchise, seperti seri buku atau video game. Dalam konteks ini, para pembuat konten di TikTok mulai menggunakan "lore" untuk menceritakan pengalaman hidup mereka dengan cara yang lebih menarik, sehingga membuat cerita mereka terdengar lebih misterius dan menarik bagi pengikut mereka.

Misalnya, alih-alih hanya mengatakan bahwa mereka pernah mengalami depresi, seseorang bisa menyebutnya sebagai bagian dari "lore" mereka. Lore juga bisa mencakup cerita-cerita kecil dari kehidupan sehari-hari, seperti kisah masa lalu orang tua atau informasi tentang kehidupan pribadi teman. Menurut Oxford, lore adalah kumpulan fakta dan cerita yang dianggap penting untuk memahami suatu subjek dengan baik.

Referensi:
[1] https://www.axios.com/2025/02/18/lore-word-social-media-stories-meaning-tiktok

Analisis Ahli

Dan Walden

"Penggunaan 'lore' dalam cerita pribadi membuat pengalaman hidup terasa lebih mistis dan bernilai, sehingga audiens lebih tertarik dan merasa memiliki pemahaman yang lebih dalam terhadap seseorang."

Analisis Kami

"Fenomena 'lore drops' menandai pergeseran budaya digital di mana cerita personal dan informasi mendalam menjadi bentuk hiburan dan koneksi sosial yang kuat. Namun, tren ini juga mengandung risiko privasi dan kesehatan mental jika narasi trauma dibagikan tanpa batas atau pengelolaan yang tepat."

Prediksi Kami

Fenomena berbagi 'lore drops' akan semakin berkembang di berbagai platform media sosial, membuat konten cerita pribadi lebih menarik, tapi juga berpotensi menimbulkan efek emosional yang kuat pada audiens dan pencipta konten.