Courtesy of YahooFinance

Haruskah Investor Membeli Saham J&J Snack Foods Menjelang Laporan Pendapatan?

02 Feb 2025, 20.03 WIB

210 dibaca

Perusahaan makanan ringan J&J Snack Foods akan melaporkan pendapatannya besok sore. Pada kuartal sebelumnya, mereka tidak memenuhi ekspektasi pendapatan analis, dengan pendapatan sebesar Rp 7.02 triliun ($426,8 juta) , turun 3,9% dibandingkan tahun lalu. Meskipun analis memperkirakan pendapatan mereka akan tumbuh 3,8% menjadi Rp 5.94 triliun ($361,5 juta) pada kuartal ini, J&J Snack Foods telah melewatkan estimasi pendapatan Wall Street lima kali dalam dua tahun terakhir.

Sementara itu, beberapa pesaing di sektor barang konsumsi telah melaporkan hasil kuartal keempat mereka, dengan Simply Good Foods mengalami pertumbuhan pendapatan tahunan sebesar 10,6% dan McCormick naik 2,6%. Meskipun pasar menunjukkan optimisme baru-baru ini, saham J&J Snack Foods turun 7% dalam sebulan terakhir dan saat ini diperdagangkan di bawah target harga rata-rata analis.

Referensi:
[1] https://finance.yahoo.com/news/j-j-snack-foods-jjsf-130323637.html

Analisis Ahli

Jim Cramer

"Meskipun pendapatan J&J Snack Foods tidak terlalu mengesankan, potensi pendapatan yang sedang tumbuh dan permintaan konsumer staples yang stabil membuat saham ini tetap layak dipantau sebagai investasi jangka menengah."

Mary Meeker

"Ketergantungan J&J Snack Foods pada produk tradisional dan ketidakmampuan memenuhi ekspektasi menunjukkan perlunya inovasi dan penyesuaian strategi digital untuk tetap relevan di pasar yang berubah."

Analisis Kami

"J&J Snack Foods menghadapi tantangan besar dalam membalikkan tren pendapatan yang menurun dan margin yang mengecewakan. Sementara perkiraan analis menunjukkan optimisme moderat, sejarah kinerja perusahaan yang tidak konsisten membuat saham ini berisiko untuk dipertimbangkan tanpa kehati-hatian lebih lanjut."

Prediksi Kami

Kinerja J&J Snack Foods kemungkinan akan tetap stabil atau sedikit meningkat, namun investor perlu waspada karena risiko kegagalan memenuhi ekspektasi masih tinggi mengingat rekam jejak perusahaan yang sering melewatkan target pendapatan.