Courtesy of YahooFinance

Bank Pimpin Jual Utang Rp43 Triliun dari Pembelian Elon Musk atas X

25 Jan 2025, 04.02 WIB

295 dibaca

Sekelompok bank yang dipimpin oleh Morgan Stanley sedang bersiap untuk menjual utang sebesar Rp 49.34 triliun ($3 miliar) yang digunakan untuk membiayai pembelian Elon Musk terhadap platform media sosial X, yang sebelumnya dikenal sebagai Twitter. Mereka mulai mencari investor untuk penjualan utang tersebut, yang kemungkinan akan dimulai minggu depan dengan harga diskon antara 90 hingga 95 sen per dolar. Tujuh bank, termasuk Bank of America dan Barclays, telah memegang sekitar Rp 213.78 triliun ($13 miliar) utang sejak berkomitmen untuk membiayai kesepakatan tersebut pada tahun 2022.

Baru-baru ini, bank-bank tersebut berhasil menjual sekitar Rp 16.45 triliun ($1 miliar) dalam transaksi pribadi kepada beberapa investor dan berencana untuk mempertahankan utang yang lebih junior yang merupakan bagian dari pembiayaan awal. Ini menunjukkan bahwa mereka berusaha untuk mengurangi beban utang yang mereka pegang setelah pembelian besar oleh Elon Musk.

Referensi:
[1] https://finance.yahoo.com/news/banks-prepare-offload-much-3-210232618.html

Analisis Ahli

Nouriel Roubini

"Upaya penjualan utang ini menandakan adanya tekanan likuiditas yang serius dan risiko pasar yang meningkat di sektor pembiayaan teknologi besar yang harus diawasi oleh regulator dan pelaku pasar."

Carmen Reinhart

"Restrukturisasi portofolio utang dengan diskon seperti ini merupakan mekanisme pasar yang wajar untuk menyesuaikan nilai risiko kredit pada periode ketidakpastian ekonomi global."

Analisis Kami

"Langkah bank-bank untuk melepas utang ini adalah tanda nyata bahwa risiko dari pendanaan besar atas akuisisi di sektor teknologi dapat berdampak cukup signifikan terhadap institusi keuangan. Bila tidak dikelola dengan hati-hati, strategi seperti ini bisa membebani pasar utang dan menimbulkan tekanan finansial lebih lanjut bagi perusahaan dan para krediturnya."

Prediksi Kami

Penjualan utang senior oleh bank-bank ini kemungkinan akan memicu penyesuaian nilai pasar utang X dan dapat berpotensi mempengaruhi strategi pendanaan perusahaan serta stabilitas keuangan para kreditur dalam jangka menengah hingga panjang.